Kalimat Majemuk: Pengertian, Jenis dan Contohnya

Kalimat Majemuk: Pengertian, Jenis dan Contohnya

Kalimat Majemuk: Pengertian, Jenis dan Contohnya – Dalam ilmu tata bahasa, kalimat dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu inti kalimat atau klausa. Sedangkan, kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua struktur klausa. Menurut Indri Anatya Permatasari dalam Modul Pembelajaran SMA Bahasa dan Sastra Indonesia, kalimat majemuk merupakan gabungan dari beberapa kalimat tunggal.

Baca Juga:

Klausa yang membentuk kalimat majemuk dapat memiliki dua atau lebih unsur SPOK dan pelengkap. Dengan demikian, kalimat majemuk dapat menjadi lebih kompleks dan mengandung informasi yang lebih banyak daripada kalimat tunggal.

Berdasarkan hubungan antar klausanya, terdapat 5 jenis kalimat majemuk yang perlu diketahui. Setiap jenis memiliki ciri khas dan struktur tertentu yang membedakannya satu sama lain. Dengan memahami jenis-jenis kalimat majemuk ini, pembelajar dapat meningkatkan pemahaman tentang tata bahasa Indonesia secara keseluruhan.

Ada beberapa jenis kalimat majemuk yang dapat ditemui dalam penulisan Bahasa Indonesia, diantaranya adalah kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, kalimat majemuk rapatan dan kalimat majemuk campuran.

Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara adalah jenis kalimat yang memiliki hubungan antara unsur-unsurnya yang bersifat setara atau sederajat. Dalam kalimat ini, terdapat penggunaan kata hubung seperti lalu, dan, kemudian, tetapi, melainkan, atau, dan lain-lain.

Ciri khas dari kalimat majemuk setara adalah bahwa setiap klausa dalam kalimat tersebut memiliki arti sendiri dan tidak saling bergantung satu sama lain. Hal ini membuat kalimat majemuk setara menjadi lebih jelas dan mudah dipahami.

Selain itu, kalimat majemuk setara juga dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu setara menggabungkan, setara memilih, dan setara mempertentangkan. Dalam setara menggabungkan, klausa-klausa dalam kalimat digabungkan untuk menyampaikan informasi secara lebih komprehensif. Sedangkan dalam setara memilih, klausa-klausa dipilih untuk memberikan variasi informasi yang lebih menarik. Sementara dalam setara mempertentangkan, klausa-klausa saling bertentangan untuk menunjukkan perbedaan atau kontras antara dua hal.

Contoh Kalimat Manjemuk Setara

Para siswa belajar matematika selama dua jam kemudian melakukan ujian.

Para Siswa (S), belajar (P), matematika (O), kemudian (penghubung), melakukan (P), ujian (O).

Anak-anak tidak menyukai buku cerita, melainkan lebih suka buku komik.

Anak-anak (S), tidak menyukai (P), buku cerita (O), melainkan (penghubung), lebih suka (P), buku komik (O).

Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat merupakan jenis kalimat yang terdiri dari unsur-unsur yang tidak sejajar. Kalimat ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat yang saling terhubung.

Dalam kalimat majemuk bertingkat, terdapat penggunaan konjungsi seperti meskipun, walaupun, sedangkan, karena dan lain sebagainya. Konjungsi ini berfungsi untuk menghubungkan antara klausa utama dan klausa anak.

Selain itu, ciri lain dari kalimat majemuk bertingkat adalah klausa anak memberikan informasi tambahan atau rincian terhadap klausa utama. Hubungan antara kedua klausa ini ditandai dengan kata penghubung subordinatif.

Dengan adanya ciri-ciri tersebut, kalimat majemuk bertingkat menjadi salah satu jenis kalimat yang digunakan untuk menyampaikan informasi dengan lebih terperinci dan terstruktur.

Contoh Kalimat Manjemuk Bertingkat

  • Kakak membersihkan kamar, sedangkan adik bermain di taman.

Kakak (S), membersihkan kamar (P), sedangkan (penghubung), Adik (S), bermain (P), di taman (K)

  • Karena hujan deras, para pekerja proyek memutuskan untuk menunda pekerjaan pembangunan jalan.

Karena (penghubung), hujan deras (pelengkap), para pekerja proyek (S) memutuskan (P), untuk menunda pekerjaan pembangunan jalan (O).

Kalimat Majemuk Rapatan

Kalimat majemuk rapatan merupakan suatu struktur kalimat yang terdiri dari beberapa kalimat tunggal yang digabungkan untuk membentuk kalimat utuh. Pada kalimat majemuk rapatan, kalimat-kalimat tunggal tersebut dapat dipisahkan atau digabungkan menggunakan tanda baca koma.

Dalam pembentukan kalimat majemuk rapatan sering menggunakan konjungsi seperti dan, juga, serta, dan lain-lain.

Contoh Kalimat Majemuk Rapatan

  • Ia gemar membaca buku sejarah, juga rajin menuliskan artikel tentang perjalanan sejarah.

Ia (S), gemar membaca (P), buku sejarah (O), juga (penghubung), rajin menuliskan (P), artikel tentang perjalanan sejarah(O).

  • Dia mengerjakan tugas kuliah, serta menyiapkan presentasi untuk seminar esok hari.

Dia (S), mengerjakan (P), tugas kuliah (O), serta (penghubung), menyiapkan presentasi (P), seminar esok hari (O).

Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran terdiri dari gabungan kalimat majemuk setara atau rapatan dan bertingkat. Kalimat ini terdiri dari minimal tiga klausa yang saling terhubung. Dalam strukturnya, kalimat majemuk campuran menunjukkan kompleksitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan kalimat tunggal. Dengan adanya variasi klausa, kalimat ini mampu menyampaikan informasi yang lebih lengkap dan detail kepada pembaca. Melalui penggunaan kalimat majemuk campuran, penulis dapat mengekspresikan gagasan atau ide dengan cara yang lebih variatif dan menarik.

  • Saya melihat seorang mahasiswa mencontek saat ujian dan dosen jelas-jelas melihatnya, namun dosen tidak memberikan hukuman apapun.

Saya (S) melihat (P) seorang mahasiswa mencontek (O) saat ujian (keterangan) dan (Penghubung) dosen (S) jelas-jelas melihatnya (P), namun (penghubung) dosen (S) tidak memberikan (P) hukuman apapun (O).

  • Dikarenakan sering bolos kuliah, Ani akhirnya tidak lulus dan harus mengulang semester depan.

Dikarenakan (penghubung), sering bolos (P), kuliah (O), Ani (S), akhirnya tidak lulus (P) dan (penghubung) harus mengulang (K), semester depan (Keterangan).