Argumentasi Adalah: Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya

Argumentasi Adalah: Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya

Argumentasi Adalah: Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya – Dalam berinteraksi atau bekerja secara tim, sering kali masing-masing individu membawa argumentasi yang berbeda-beda. Perbedaan sudut pandang ini adalah hal yang wajar terjadi karena setiap orang memiliki latar belakang dan pengalaman yang unik yang membentuk cara mereka memandang suatu masalah.

Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan argumentasi? Untuk memahami lebih dalam tentang argumentasi dan bagaimana itu mempengaruhi interaksi antar individu, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

Apa Itu Argumentasi?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), argumentasi didefinisikan sebagai alasan yang digunakan untuk menguatkan atau menentang suatu pendapat, keyakinan, atau ide. Sebuah teks argumentasi mengandung opini penulis yang diperkuat dengan alasan dan bukti yang logis dan objektif, berlandaskan fakta, dengan tujuan untuk meyakinkan dan mempengaruhi pandangan pembaca.

Proses penyusunan teks argumentasi mencakup beberapa tahap penting seperti membaca buku, melakukan riset, wawancara, dan kegiatan lain yang mendukung validitas argumen sehingga hasilnya bersifat kritis dan logis. Penulisan teks ini mengidentifikasi opini sebagai klaim dan menggunakan fakta sebagai bukti pendukung. Fakta-fakta tersebut umumnya meliputi alasan yang kuat, data statistik, fakta yang telah diverifikasi, penelitian dari para ahli, dan terkadang juga pengalaman pribadi yang relevan. Selain itu, penting bagi penulis untuk menyertakan sumber-sumber yang kredibel dan terpercaya untuk menguatkan posisi mereka.

Secara singkat, teks argumentasi adalah sebuah dokumen yang terstruktur dalam bentuk paragraf, yang bertujuan tidak hanya untuk menyajikan informasi, tetapi juga untuk meyakinkan atau membujuk pembaca agar mengadopsi sudut pandang yang sama dengan penulis.

Ciri-ciri

Teks argumentasi merupakan sebuah bentuk tulisan yang bertujuan untuk menyakinkan pembaca mengenai suatu pandangan atau posisi tertentu terhadap isu yang dibahas. Ciri-ciri utama dari teks argumentasi adalah sebagai berikut:

  1. Menyajikan bukti atau fakta yang mendukung untuk menegaskan kebenaran suatu isu atau masalah.
  2. Memanfaatkan bahasa yang denotatif, yaitu bahasa yang langsung dan jelas, menghindari penggunaan bahasa yang ambigu atau berbelit-belit.
  3. Berlandaskan pada analisis yang rasional dan berbasis fakta, sehingga argumen yang disajikan memiliki dasar yang kuat.
  4. Bersifat objektif, di mana penulis menghindari penggunaan emosi atau nilai-nilai subjektif dalam penyampaian argumennya, demi memastikan kejernihan dan keadilan dalam penilaian.

Melalui ciri-ciri ini, teks argumentasi berupaya menyampaikan pandangan atau gagasan dengan cara yang logis dan persuasif kepada pembacanya.

Struktur Argumentasi

Struktur argumentasi merupakan cara pengemasan dan penyajian argumen yang logis untuk memastikan pemahaman dan tanggung jawab atas isi yang disampaikan. Berikut ini adalah komponen-komponen umum dna utama dalam struktur argumentasi:

  1. Tujuan Argumentasi: Penulis mengemukakan argumentasinya dengan tujuan tertentu, seringkali untuk meyakinkan pembaca mengenai suatu pandangan atau ide.
  2. Premis: Ini adalah pernyataan atau asumsi yang dianggap benar dan menjadi dasar pembuatan kesimpulan. Premis harus kuat dan dapat dipercaya untuk mendukung argumen yang efektif.
  3. Hipotesis: Merupakan dugaan yang masih perlu dibuktikan kebenarannya. Hipotesis diuji untuk memverifikasi kebenaran premis yang digunakan dalam argumentasi.
  4. Kesimpulan: Ini adalah penarikan akhir dari premis dan hasil pengujian hipotesis, memberikan jawaban atau pendapat akhir dari argumen yang dibahas.
  5. Contoh: Contoh digunakan untuk mengilustrasikan bagaimana premis dan hipotesis diterapkan dalam situasi nyata, membantu pembaca memahami aplikasi praktis dari argumen.
  6. Kontra-Argumen: Ini adalah argumen yang dibuat untuk menentang pandangan yang disajikan, dengan tujuan untuk menunjukkan adanya perspektif lain yang memiliki basis yang sama kuatnya.
  7. Bantahan: Bantahan adalah respons terhadap kontra-argumen, bertujuan untuk menunjukkan bahwa argumen utama lebih superior dan lebih meyakinkan dibandingkan dengan argumen penentang.

Setiap elemen dalam struktur argumentasi ini saling terkait dan mendukung satu sama lain untuk membentuk argumen yang koheren dan persuasif.

Jenis – jenis

Berikut adalah beberapa jenis argumentasi yang umum digunakan dalam penulisan bahasa Indonesia:

  1. Sebab-Akibat: Teks argumentasi tipe ini menguraikan sebuah konsekuensi yang timbul dari sebab yang telah ditetapkan. Penyusunan teks berfokus pada pengumpulan dan penyajian data yang mendukung untuk menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu fenomena terjadi.
  2. Persamaan: Dalam argumentasi ini, penulis menganalisis dan memperbandingkan prinsip-prinsip persamaan sebelum menyimpulkan. Penarikan kesimpulan harus berdasarkan logika yang jelas dan didukung oleh data yang valid untuk memastikan keakuratan dan penerimaan argumen yang disampaikan.
  3. Perbandingan: Teks ini menggali dan mendeskripsikan fakta melalui metode perbandingan. Proses argumentatif ini melibatkan evaluasi antara berbagai aspek, didukung oleh data yang dapat dipercaya, untuk menonjolkan perbedaan atau persamaan yang signifikan dan relevan dengan topik yang dibahas.
  4. Autoritas: Jenis argumentasi ini memanfaatkan pendapat atau pandangan dari individu yang diakui keahliannya atau notabilitasnya dalam suatu bidang tertentu. Penulisan berfokus pada pengaruh dan kredibilitas sumber untuk memperkuat argumen yang diajukan.
  5. Kesaksian: Teks ini dibangun atas dasar kesaksian langsung dari orang-orang yang memiliki pengalaman pribadi atau observasi terkait dengan isu yang dibahas. Kesaksian ini diolah secara deskriptif untuk menambah kekuatan dan kedalaman pada narasi yang disajikan, menjadikannya lebih meyakinkan dan sulit untuk dibantah.

Pemahaman terhadap masing-masing jenis argumentasi ini dapat membantu dalam menyusun teks yang efektif dan persuasif, sekaligus memperkaya kemampuan berargumentasi dalam berbagai konteks diskusi atau penulisan.

Contoh

Berikut adalah contoh teks argumentasi jenis Sebab – Akibat:

Judul: Dampak Pemanasan Global terhadap Habitat Hewan Liar

Pemanasan global, suatu fenomena yang terjadi akibat peningkatan kadar gas rumah kaca di atmosfer Bumi, telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan. Perubahan ini tidak hanya mempengaruhi kehidupan manusia, tetapi juga memiliki dampak yang mendalam terhadap habitat hewan liar.

Sebagai contoh, mari kita pertimbangkan kasus beruang kutub di Arktik. Beruang kutub bergantung pada lapisan es laut untuk berburu dan bertahan hidup. Mereka berburu ikan dan anjing laut dari atas es. Namun, dengan suhu global yang terus meningkat, lapisan es di wilayah Arktik meleleh dengan kecepatan yang mengkhawatirkan. Menurut data dari National Snow and Ice Data Center, ekstensi es laut Arktik telah menurun sebesar 13,3% per dekade sejak 1979. Akibatnya, beruang kutub mengalami kesulitan untuk mencari makan karena habitat berburu mereka yang menyusut.

Ketika es mencair, beruang kutub terpaksa berenang jarak yang lebih jauh untuk mencari es yang masih solid. Seringkali, ini berarti mereka harus menghabiskan energi lebih banyak, yang pada gilirannya mengurangi kesempatan mereka untuk bertahan hidup dan berkembang biak. Penelitian dari University of Washington menyatakan bahwa kondisi ini telah menghasilkan penurunan populasi beruang kutub di beberapa area.

Lebih lanjut, dampak pemanasan global terhadap beruang kutub juga memberi efek domino terhadap ekosistem lain. Misalnya, penurunan jumlah beruang kutub dapat mengurangi keberadaan spesies mangsa mereka, yang pada gilirannya mempengaruhi rantai makanan di Arktik.

Sebagai kesimpulan, pemanasan global bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga sebuah krisis yang menyangkut keberlangsungan hidup spesies. Kondisi ini menuntut aksi global yang serius dan terpadu untuk memperlambat laju pemanasan dan memberikan kesempatan bagi habitat hewan seperti beruang kutub untuk bertahan dan beradaptasi di dunia yang terus berubah.

    Kesimpulan

    Argumentasi adalah proses menyampaikan pernyataan atau serangkaian pernyataan untuk meyakinkan orang lain mengenai validitas suatu opini atau gagasan. Setiap argumen dibangun dari premis, yaitu dasar yang mendukung pernyataan, menuju kepada konklusi yang merupakan kesimpulan yang diambil dari premis tersebut.

    Dalam bidang logika dan retorika, sebuah argumen dianggap sebagai metode untuk menegaskan kebenaran atau kekeliruan suatu pernyataan melalui penggunaan bukti atau alasan yang bersifat logis dan rasional. Ada berbagai jenis argumen, termasuk argumen deduktif (baca: pengertian paragraf deduktif) yang berangkat dari premis umum menuju kesimpulan khusus, argumen induktif yang bergerak dari contoh spesifik ke generalisasi yang lebih luas, serta argumen analogi yang mengambil perbandingan untuk membuktikan suatu poin.

    Selain itu, argumen sering terjadi dalam konteks diskusi atau debat, di mana individu bertukar pikiran dan pernyataan dalam upaya menyelesaikan masalah atau mencapai konsensus. Argumen ini bisa berlangsung secara verbal atau tertulis dan bisa berlangsung di berbagai setting, seperti di ruang kelas, tempat kerja, dalam keluarga, atau dalam lingkungan masyarakat.