Culture Shock Adalah: Pengertian, Tahapan dan Cara Mengatasinya

Culture Shock Adalah: Pengertian, Tahapan dan Cara Mengatasinya

Culture Shock Adalah: Pengertian, Tahapan dan Cara Mengatasinya – Pernahkah Anda merasa khawatir, bingung, dan frustasi ketika mulai berada di lingkungan baru seperti sekolah, kantor, atau pergaulan baru? Jika iya, maka Anda kemungkinan sedang mengalami culture shock. Tetapi apa sebenarnya culture shock itu?

Baca Juga: Konspirasi Adalah: Pengertian, Jenis dan Contohnya

Pengertian Culture Shock

Gegar budaya atau yang sering disebut sebagai Culture shock adalah ketika seseorang merasa tertekan dan terkejut saat berada di lingkungan dan budaya yang baru baginya. Orang yang mengalami gegar budaya biasanya akan merasa cemas, bingung, dan frustrasi karena mereka kehilangan familiaritas dengan tanda, simbol, dan cara bergaul yang biasa mereka kenal dari budaya asal mereka.

Menurut Aang Ridwan dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Antarbudaya: Mengubah Persepsi dan Sikap dalam Meningkatkan Kreativitas Manusia (2016), culture shock atau gegar budaya adalah kondisi di mana seseorang mengalami goncangan mental dan jiwa karena tidak siap menghadapi budaya asing dan baru bagi mereka.

Kondisi ini dapat menyebabkan stres, frustrasi, kegelisahan, kurang percaya diri, bahkan depresi. Sebagai contoh, aktor Indonesia, Iqbaal Ramadhan harus pindah ke Amerika untuk mengeyam pendidikan.

Kehidupan sosial dan gaya hidup di Amerika sangat berbeda dengan di Indonesia yang memiliki norma dan aturan yang mengatur tata cara bergaul. Hal ini membuatnya merasa terkejut dengan budaya Amerika.

Tahapan Culture Shock

Terdapat beberapa tahapan culture shock yang umumnya dialami oleh individu yang berpindah ke lingkungan budaya yang berbeda. Tahapan-tahapan tersebut dapat bervariasi tergantung pada individu dan situasi yang dihadapi.

Pertama, ada tahap bulan madu (honeymoon phase) di mana seseorang merasa senang dan antusias dengan lingkungan baru. Kemudian, individu tersebut akan mengalami tahap krisis (crisis phase) di mana mereka mulai merasakan kecemasan, kebingungan, dan ketakutan akibat perbedaan budaya yang signifikan.

Setelah itu, individu akan masuk ke tahap penyesuaian (adjustment phase) di mana mereka mulai beradaptasi dengan lingkungan baru dan mampu berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Tahap berikutnya adalah tahap bi-budaya (bi-cultural phase) di mana individu mulai merasa nyaman dan mampu berfungsi dengan baik dalam lingkungan budaya baru.

Terakhir, ada tahap integrasi (integration phase) di mana individu benar-benar terintegrasi dengan lingkungan budaya baru dan mampu berpartisipasi secara efektif dalam kehidupan sehari-hari.

Cara Mengatasi Culture Shock

Sadari, Akui dan Terima Perasaan Tidak Nyaman

Seseorang yang merasakan gegar budaya perlu menyadari bahwa mereka sedang mengalami ketidaknyamanan. Mereka harus menerima kenyataan bahwa mereka tidak familiar dengan apa yang sedang terjadi. Hal ini akan mendorong rasa ingin tahu untuk belajar lebih tentang budaya tersebut.

Terbuka dan Terima Perbedaan

Individu perlu memahami dan menerima perbedaan-perbedaan yang ada di sekitar mereka. Seperti perbedaan adat istiadat, norma, kebiasaan, tingkah laku, agama, makanan, cara bersosialisasi, dan lain sebagainya.

Sebagai contoh, seseorang yang beragama Islam dan tidak mengonsumsi babi mungkin akan merasa kaget ketika harus tinggal di Medan. Mungkin ia akan merasa frustrasi karena selama ini ia menganggap babi sebagai haram untuk dikonsumsi.

Untuk mengatasi hal ini, individu tersebut perlu membiasakan diri dengan berpikiran terbuka bahwa babi memang haram, tetapi di lingkungan baru banyak individu yang memiliki agama dan keyakinan yang berbeda sehingga sering dijumpai makanan yang mengandung babi.

Selain itu, mereka juga harus menyadari bahwa tidak semua orang memiliki pandangan dan keyakinan yang sama dengannya mengenai babi. Dengan memiliki pikiran yang terbuka seperti ini, individu tersebut akan lebih mudah untuk memaklumi perbedaan dan tidak terganggu oleh hal tersebut.

Terlibat Dengan Budaya Tersebut

Menyikapi segala sesuatu yang baru dan berbeda sebagai kesempatan belajar dan mendapat pengalaman dapat membantu mengatasi masalah culture shock.

Contohnya, dengan ikut serta dalam kegiatan di lingkungan setempat tanpa rasa takut dan berusaha percaya diri. Dengan cara ini, kebiasaan dan budaya yang berlaku di lingkungan tersebut akan lebih mudah dipahami.

Bersosialisasi

Jangan ragu untuk bertanya atau memulai percakapan dengan orang-orang di tempat baru. Mulailah dengan bertanya tentang sesuatu dan berusaha membangun hubungan persahabatan dengan orang-orang di sekitar.

Menemukan teman baru dan terlibat dalam komunitas lokal dapat membantu seseorang merasa lebih nyaman dan terhubung dengan lingkungan barunya.