Afektif Adalah: Pengertian, Karakteristik dan Jenis Penilaiannya

Afektif Adalah: Pengertian, Karakteristik dan Jenis Penilaiannya - ilustrasi blogpost

Istilah afektif di bidang pendidikan dan psikologi kerap disebut bersamaan dengan kognitif dan psikomotorik. Namun, apa sih yang dimaksud dengan afektif dan mengapa hal ini sangat penting dalam proses pembelajaran dan pertumbuhan individu? Mari kita menelisik lebih jauh mengenai konsep afektif, berbagai ciri khas yang terkandung didalamnya, dan bagaimana ia diterapkan dalam dunia pendidikan.

Baca Juga:

Afektif Adalah

Secara umum, afektif adalah segala sesuatu yang merujuk kepada aspek psikologis seseorang yang berhubungan dengan emosi, perasaan, sikap, minat, dan nilai-nilai pribadi. Istilah ini berasal dari bahasa Latin affectus, yang berarti ‘perasaan’ atau ’emosi’. Dalam bidang pendidikan dan psikologi, afektif berfokus pada elemen non-kognitif dalam perilaku manusia, yang melibatkan respons emosional terhadap berbagai situasi dan pengalaman.

Banyak ahli telah mendefinisikan afektif. Sudjana, misalnya, menjelaskan bahwa afektif berkaitan dengan sikap dan nilai. David R. Krathwohl melihat afektif sebagai perilaku yang menekankan emosi, perasaan, serta penerimaan atau penolakan terhadap suatu objek. Syamsu Yusuf berpendapat bahwa afektif merujuk kepada perilaku yang mencakup penghayatan emosi atau perasaan tertentu. Sementara itu, Popham menggambarkan afektif sebagai hal yang menentukan tingkat keberhasilan seseorang.

Melalui berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa afektif mencakup rentang luas pengalaman emosional dan sikap yang mempengaruhi bagaimana seseorang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Ini termasuk kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi pribadi, serta merespons emosi orang lain secara tepat.

Dalam pendidikan, afektif merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran. Pendekatan pendidikan yang holistik tidak hanya berfokus pada pengembangan intelektual (kognitif) dan keterampilan fisik (psikomotorik), namun juga memperhatikan perkembangan afektif siswa. Ini melibatkan pembentukan karakter, penanaman nilai-nilai moral, dan penguatan kemampuan berinteraksi sosial yang efektif.

Karakteristik

Afektif melibatkan sejumlah karakteristik penting yang mungkin familiar bagi kita. Dalam beberapa kasus, kita mungkin telah mengamati atau bahkan menerapkan beberapa aspek ini. Mari kita jelajahi lebih lanjut tentang apa saja karakteristik afektif:

  • Pertama, “Receiving atau Attending” (Menerima atau Memperhatikan). Hal ini merujuk pada kepekaan individu dalam menerima rangsangan baru dan informasi yang diterima.
  • Kedua, “Responding” (Menanggapi). Ini adalah kemampuan seseorang untuk berpartisipasi secara aktif dan merespons dalam konteks pembelajaran, memungkinkan interaksi yang lebih baik.
  • Ketiga, “Valuing” (Menghargai). Ini mencakup kemampuan untuk menghargai atau memberikan penghargaan untuk kegiatan atau proses tertentu, menunjukkan pengakuan dan penghargaan.
  • Keempat, “Organization” (Mengorganisir). Hal yang mendorong individu untuk mengidentifikasi perbedaan nilai dan dari sana, membentuk dan mengembangkan nilai baru untuk memperkaya pemahaman mereka.
  • Terakhir, “Characterization by Value or Value Complex” (Karakterisasi berdasarkan Nilai atau Kompleks Nilai). Ini adalah integrasi atau gabungan dari semua sistem nilai yang dimiliki oleh individu yang mempengaruhi dan membentuk pola kepribadian, perilaku, dan tindakan mereka.

Aspek

Aspek afektif memegang peran penting dalam tiga dimensi kehidupan manusia, yaitu dalam pengambilan keputusan, interaksi sosial, serta kesejahteraan psikologis. Untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik, kami akan memaparkan beberapa aspek afektif beserta penjelasannya.

  • Perasaan dan Emosi: Dimensi ini mencakup berbagai pengalaman emosional yang mungkin dialami seseorang, seperti rasa senang, sedih, marah, atau kecewa. Pengalaman emosional ini mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pengalaman masa lalu, situasi sekarang, serta kondisi fisik dan psikologis seseorang.
  • Afeksi: Ini adalah suasana hati atau perasaan yang dialami oleh seseorang, baik itu positif seperti kebahagiaan dan kesenangan, ataupun negatif seperti kecemasan dan depresi. Afeksi ini dapat memengaruhi mood dan tingkat motivasi seseorang.
  • Kepribadian Afektif: Individu dengan kepribadian afektif biasanya lebih peka terhadap perasaan dan emosi orang lain, dan seringkali lebih mampu mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang tepat.
  • Regulasi Emosi: Ini berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam mengendalikan dan mengatur emosi mereka sendiri. Ketika seseorang mampu mengatur emosinya dengan baik, mereka cenderung lebih handal dalam mengatasi stres, mengelola konflik, dan menjalin hubungan interpersonal yang sehat.
  • Motivasi Emosional: Ini berkaitan dengan bagaimana emosi dapat mempengaruhi motivasi dan perilaku seseorang. Emosi dapat mempengaruhi apa yang menjadi tujuan dan niat seseorang, dan kemudian memotivasi mereka dalam cara mereka bertindak.

Jenis Penilaian Afektif

Penilaian afektif adalah suatu penilaian yang berfokus pada pengetahuan mengenai emosi, sikap, dan perasaan seorang peserta didik. Beberapa jenis penilaian yang bisa digunakan dalam penilaian afektif antara lain:

  1. Observasi: Jenis penilaian ini berarti melihat dan mempelajari perilaku siswa secara langsung selama proses belajar mengajar. Lembar observasi dapat digunakan untuk memfasilitasi proses ini, yang bisa berupa format terbuka atau tertutup.
  2. Jurnal: Merupakan jenis penilaian yang dinilai lebih efisien dibandingkan penilaian lainnya. Guru dapat memanfaatkan jurnal untuk mencatat sikap dan perilaku siswa dalam periode waktu tertentu. Informasi yang dicatat secara kronologis ini membantu guru dalam mengevaluasi sikap dan perilaku siswa.
  3. Penilaian Antarteman: Penilaian ini memungkinkan siswa untuk menilai sikap teman sebayanya. Tujuannya adalah untuk menanamkan rasa objektivitas dan meningkatkan pemahaman mereka tentang sikap yang baik. Lembar penilaian yang disusun guru digunakan dalam proses ini.
  4. Penilaian Diri: Penilaian ini memungkinkan siswa untuk melakukan introspeksi dan menilai diri sendiri. Hal ini membantu mereka untuk memahami kelebihan dan kekurangan mereka sendiri, dan juga memberikan kesempatan untuk mengungkapkan prestasi yang telah diraih dalam periode tertentu.

Pengembangan

Pengembangan aspek afektif adalah suatu proses yang berlangsung secara terus menerus dan dapat diimplementasikan melalui beragam metode. Berikut ini merupakan beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengembangkan aspek afektif pada manusia:

  1. Pemahaman Emosi: Mengenali dan memahami emosi serta situasi yang memicu emosi tersebut sangat penting. Dengan begitu, individu dapat belajar bagaimana mengelola dan mengatasi emosi mereka dengan lebih baik.
  2. Pengendalian Emosi: Pengembangan keterampilan dalam mengatur emosi sangat penting, yang meliputi kemampuan untuk mengelola dan mengatasi emosi. Teknik seperti belajar menahan amarah, sabar dan mem-fokuskan pikiran dapat digunakan sebagai alat untuk membantu dalam proses ini.
  3. Hubungan Sosial: Pembentukan hubungan sosial yang sehat dapat berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan emosional dan mental.
  4. Pembelajaran Berbasis Emosi: Pendekatan ini dapat membantu dalam meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi, terutama dalam konteks pendidikan.
  5. Terapi dan Konseling: Ini merupakan cara yang efektif untuk membantu seseorang dalam mengatasi tantangan emosional dan mental, dengan memberikan dukungan dan bimbingan yang dibutuhkan.