Inquiry Learning: Pengertian, Manfaat dan Cara Menerapkannya

Untuk mempersiapkan generasi masa depan yang cakap, sangatlah penting untuk menggunakan metode pembelajaran yang efektif dan inovatif. Saat ini, salah satu metode pembelajaran yang sedang populer di dunia pendidikan adalah inquiry learning. Metode ini memperkenalkan cara baru dalam belajar, yang melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan dan mengembangkan pengetahuan mereka.
Baca Juga:
- Strategi Pembelajaran: Pengertian, Contoh dan Penerapannya
- Model Pembelajaran Inovatif: Pengertian dan Penerapannya
- Sekolah Penggerak: Pengertian, Ciri-ciri dan Manfaatnya
Tidak hanya mendorong siswa untuk aktif mencari informasi, inquiry learning juga membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Dengan metode ini, siswa diajak untuk bertanya, mengeksplorasi, dan mencari solusi untuk suatu masalah, yang pada akhirnya akan membantu mereka memahami materi dengan lebih mendalam.
Tapi, apakah inquiry learning itu? Bagaimana cara kerjanya? Dan apa saja manfaat yang bisa diperoleh siswa dari metode ini?
Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai konsep inquiry learning, termasuk jenis-jenisnya, ciri-cirinya, komponen-komponennya, serta manfaat yang bisa dirasakan oleh siswa. Selain itu, artikel ini juga akan membahas langkah-langkah praktis yang bisa diterapkan oleh guru untuk menerapkan metode inquiry learning di dalam kelas sehari-hari.
Pengertian Inquiry Learning
pembelajaran berbasis penelitian atau Inquiry Learning adalah metode belajar yang memfokuskan pada proses aktif siswa dalam mencari informasi. Dalam metode ini, siswa ditantang untuk bertanya, menyelidiki, dan membangun pengetahuan mereka sendiri melalui eksplorasi. Pendekatan ini menciptakan keterlibatan yang lebih dalam dalam proses belajar, dan membantu mereka menemukan pengetahuan dengan cara yang lebih personal dan mendalam.
Misalnya, saat mengajar pelajaran sains, seperti fotosintesis, guru dapat menginstruksikan siswa untuk melakukan eksperimen sederhana. Alih-alih hanya mendengarkan teori, siswa akan melakukan eksperimen langsung. Hal ini akan memberi mereka pemahaman yang lebih praktis tentang konsep fotosintesis, bukan hanya berlandaskan teori, tapi juga pengalaman langsung. Dengan demikian, mereka dapat melihat sendiri bagaimana proses tersebut berlangsung dan memahami peran penting tumbuhan dalam kehidupan.
Melalui metode inquiry learning, siswa tidak hanya pasif menerima informasi dari guru. Sebaliknya, mereka aktif terlibat dalam proses belajar yang mendorong penemuan pengetahuan secara langsung dan berorientasi aplikasi. Ini membantu mereka membangun pemahaman yang lebih mendalam yang terkait langsung dengan pengalaman mereka sendiri.
Jenis
Metode inquiry learning dibagi menjadi lima jenis yaitu: penelitian terstruktur, terbimbing, konfirmasi, terbuka, dan kolaboratif. Masing-masing jenis ini memiliki perbedaan pada tingkat keterlibatan dan kemandirian pelajar.
- Penelitian Terstruktur
Metode ini melibatkan guru yang memberikan pertanyaan dan panduan tertentu kepada siswa untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Meski demikian, siswa harus mencari dan menemukan jawabannya sendiri melalui proses penelitian.
- Penelitian Terbimbing
Penelitian terbimbing memberi ruang yang lebih besar bagi siswa dalam proses belajar. Guru hanya memberikan pertanyaan sebagai arahan, siswa sendiri yang bertanggung jawab menyusun metode penelitian dan menjalankannya. Meski memiliki kebebasan dalam proses belajar, siswa tetap bergerak dalam koridor yang ditentukan oleh guru.
- Penelitian Konfirmasi
Pada penelitian konfirmasi, siswa melakukan penelitian untuk memastikan atau memverifikasi hasil atau pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya. Guru menyediakan pertanyaan dan metode penelitian, dan siswa melakukan penelitian untuk mengkonfirmasi kebenaran konsep yang dipelajari.
- Penelitian Terbuka
Penelitian terbuka memberikan kebebasan penuh kepada siswa untuk merumuskan pertanyaan, merencanakan dan menjalankan penelitian, dan menyimpulkan hasilnya. Diperlukan kemandirian dan kemampuan berpikir kritis dari siswa dalam metode ini.
- Penelitian Kolaboratif
Penelitian kolaboratif menuntut siswa untuk bekerja dalam tim, merumuskan pertanyaan, melakukan penelitian, dan menyimpulkan hasil bersama-sama. Metode ini tidak hanya mengasah kemampuan berpikir kritis, tetapi juga keterampilan sosial dan kerjasama antar siswa.
Ciri-ciri
Metode inquiry learning memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan metode lainnya. Berikut adalah apa saja karakteristik utamanya dari karakteristik
- Fokus pada Siswa
Dalam metode ini, siswa menjadi pusat pembelajaran. Mereka didorong untuk aktif mencari informasi sendiri, sementara guru bertindak sebagai pendukung dan pembimbing.
- Pembelajaran Aktif
Siswa tidak hanya duduk mendengarkan; mereka terlibat aktif dengan mengajukan pertanyaan, melakukan penyelidikan, dan merenungkan hasilnya. Ini memungkinkan pemahaman yang lebih dalam terhadap materi.
- Pengasahan Kemampuan Berpikir Kritis
Metode ini menitikberatkan pada pengembangan kemampuan berpikir kritis, logis, dan terstruktur. Siswa belajar menganalisis informasi, menarik kesimpulan, dan memecahkan masalah dengan mandiri.
- Pembelajaran yang Relevan
Pembelajaran dihubungkan dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa, sehingga materi menjadi lebih berarti dan mudah dipahami.
- Evaluasi Terus-Menerus
Evaluasi dilakukan secara berkelanjutan selama proses belajar, bukan hanya di akhir periode. Ini membantu guru dan siswa memantau perkembangan dan menyesuaikan pembelajaran sesuai kebutuhan.
Komponen Inquiry Learning
Agar pembelajaran dengan metode Inquiry learning bisa sukses, penting bagi kita untuk memahami dan menerapkan setiap komponen yang ada. Berikut adalah komponen-komponen yang ada pada metode ini:
- Pertanyaan Pemicu
Pertama, pembelajaran ini dimulai dengan pertanyaan atau masalah yang membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Ini bertujuan untuk mendorong mereka melakukan penyelidikan lebih lanjut.
- Investigasi
Setelah itu, siswa mengumpulkan data dan informasi penting menggunakan berbagai metode yang tersedia, seperti eksperimen, observasi, atau penelitian pustaka, untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan.
- Interpretasi Data
Kemudian, siswa menganalisis data yang telah diperoleh untuk menemukan pola atau hubungan yang berkaitan dengan pertanyaan awal mereka.
- Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan analisis data, siswa akan merumuskan hipotesis atau kesimpulan sementara sebagai penjelasan atas temuan mereka.
- Komunikasi Hasil
Tahap akhir melibatkan siswa dalam menyampaikan temuan dan kesimpulan yang mereka dapatkan. Hal ini bisa dilakukan melalui presentasi, laporan tertulis, diskusi, atau media visual seperti poster dan video.
Manfaat
Metode Inquiry Learning menawarkan banyak keuntungan untuk memperkaya keterampilan akademik, sosial, dan emosional siswa. Metode ini memungkinkan siswa untuk menjadi lebih mandiri, memiliki pemikiran kritis, dan menyelesaikan masalah dengan efisien.
- Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Melalui proses penyelidikan dan eksplorasi menggunakan metode Inquiry Learning, siswa akan terbiasa untuk berpikir secara logis dan sistematis. Mereka tidak hanya menerima informasi begitu saja, melainkan mereka ditantang untuk bertanya, menganalisis, dan mengambil kesimpulan secara objektif. Kemampuan ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama di era modern yang sarat dengan informasi, dan memerlukan kebijaksanaan untuk menyaringnya.
- Mengembangkan Kemandirian dan Rasa Ingin Tahu
Dalam proses pembelajaran Inquiry Learning, siswa ditantang untuk mencari jawaban dari pertanyaan mereka sendiri. Hal ini membuat mereka menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab atas apa yang mereka pelajari. Selain itu, ini juga mendorong mereka untuk terus menjaga dan mengasah rasa ingin tahu mereka, sehingga mereka terbiasa untuk mendalami pemahaman mereka.
- Meningkatkan Kolaborasi dan Kemampuan Berkomunikasi
Metode Inquiry Learning seringkali melibatkan kerja tim, yang memungkinkan siswa untuk belajar bekerja sama, berbagi ide, dan mendiskusikan temuan mereka dengan orang lain. Keterampilan ini sangat penting dan akan sering digunakan di dunia kerja dan kehidupan sosial di masa mendatang.
Cara Menerapkan Inquiry Learning
Mencapai hasil belajar yang optimal melalui metode Inquiry Learning memerlukan strategi yang cerdas. Berikut adalah beberapa langkah penting yang dapat diikuti dalam menerapkan Inquiry Learning
- Mengawali dengan Pertanyaan yang Menarik
Sebagai guru, bisakah kamu merangsang keingintahuan siswa melalui pertanyaan yang tidak hanya menarik, tapi juga menantang? Cobalah lontarkan pertanyaan yang berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari siswa dan memiliki tingkat kompleksitas tertentu. Ini akan mendorong siswa untuk berpikir lebih mendalam dan melakukan investigasi untuk menemukan jawabannya.
- Mendorong Siswa Berani Meneliti
Setelah pertanyaan diajukan, giliran siswa untuk beraksi. Mereka dituntut untuk mencari informasi yang dibutuhkan dari banyak sumber, melakukan observasi, bahkan melaksanakan eksperimen demi mendapatkan jawaban yang dicari.
- Mengarahkan dengan Tepat
Meski metode ini menuntut kemandirian siswa, peran guru sebagai fasilitator tetap penting. Guru harus mampu memberikan arahan yang tepat tanpa perlu terlalu banyak intervensi. Dengan cara ini, siswa akan tetap bisa menguasai proses belajarnya sendiri.
- Melibatkan Siswa dalam Diskusi dan Refleksi
Diskusi kelompok dan refleksi menjadi bagian tak terpisahkan dari proses Inquiry Learning. Melalui diskusi, siswa bisa membandingkan temuan mereka, mendapatkan sudut pandang baru, dan memperbaiki kesalahan pemahaman yang mungkin terjadi.
- Evaluasi dan Presentasi Hasil
Langkah terakhir adalah mengevaluasi hasil belajar melalui presentasi, laporan, atau bentuk lain. Ini tidak hanya membantu siswa mengkonsolidasikan pengetahuan mereka, tapi juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk menerima umpan balik yang konstruktif dari guru dan teman sekelasnya.
Tentunya, untuk menerapkan Inquiry Learning dengan sukses, guru perlu memahami secara mendalam tentang jenis, karakteristik, dan komponen dari metode ini, serta manfaat apa saja yang bisa didapatkan oleh siswa. Dengan pengetahuan yang tepat, guru diharapkan bisa menciptakan suasana belajar yang lebih dinamis dan bermakna, serta mampu memotivasi siswa untuk belajar dengan lebih antusias.