Kurikulum 2025: Pengertian dan Tips Mempersiapkannya

Kurikulum 2025 - contoh ilustrasi penerapannya di kelas

Kurikulum 2025 merupakan langkah terbaru dalam evolusi sistem pendidikan di Indonesia. Sejak negara ini merdeka, pemerintah Indonesia telah beberapa kali memperbarui kurikulum nasional untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan menghadapi tantangan yang timbul di kancah global.

Konsep kurikulum sendiri adalah serangkaian strategi dan struktur dalam proses pembelajaran yang dirancang untuk beradaptasi dan berevolusi seiring dengan perubahan zaman. Berbagai kurikulum telah diperkenalkan sejak tahun 1947, dimulai dengan Rentjana Pelajaran 1947 yang berorientasi pada pendidikan dasar, hingga Kurikulum 2013 yang memfokuskan pada penerapan metode saintifik dalam pembelajaran.

Terobosan terakhir sebelum Kurikulum 2025 adalah Kurikulum Merdeka, yang diperkenalkan pada tahun 2022. Kurikulum ini memberikan lebih banyak keleluasaan bagi sekolah dan pendidik untuk merancang proses belajar mengajar yang sesuai dengan kebutuhan lokal. Sekarang, dengan Kurikulum 2025, transformasi ini akan dilanjutkan dengan penerapan pendekatan yang lebih inovatif dan adaptif, yang dirancang untuk menyediakan sistem pendidikan yang lebih responsif dan relevan dengan kebutuhan masa depan.

Baca Juga:

Kurikulum 2025, Deep Learning

Kurikulum 2025 mengusung konsep deep learning sebagai salah satu prinsip utamanya, yang fokus pada pemahaman mendalam terhadap materi pelajaran serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mendukung pelaksanaan ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia telah mengupdate kurikulum nasional yang akan diberlakukan mulai tahun ajaran 2025/2026. Dua kurikulum yang akan tetap digunakan adalah Kurikulum 2013 (K-13) dan Kurikulum Merdeka, keduanya dilengkapi dengan metode deep learning guna meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.

Deep learning, menurut Cambridge Dictionary, adalah sebuah metode pendidikan yang membantu siswa memahami konsep secara komprehensif dan membantu mereka mengingat materi pembelajaran secara lebih efektif. Pendekatan ini mengajak siswa untuk berpikir kritis, bersikap kreatif, dan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah secara mandiri.

Lebih lanjut, Kurikulum Merdeka telah resmi ditetapkan sebagai kurikulum nasional melalui Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan TeknoKurikulum 2025 yang akan diterapkan di Indonesia mencakup semua jenjang pendidikan, mulai dari PAUD sampai SMA. Pendekatan yang diusung adalah deep learning, yang fokus pada pembelajaran yang sadar, bermakna, dan menyenangkan. Para guru akan menerima pelatihan intensif untuk mengintegrasikan metode ini dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari.

Sebagai inisiatif utama dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pemerintah akan memberikan dukungan dalam implementasi kurikulum ini di 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap sekolah siap menerapkan pendekatan pembelajaran yang baru ini, termasuk persiapan sumber daya dan pelatihan untuk para pendidik.

Kurikulum deep learning ini dirancang untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam di kalangan siswa, bukan hanya mengandalkan hafalan. Sebagai kurikulum nasional, Kurikulum 2025 bertujuan untuk mengarahkan sistem pendidikan Indonesia agar dapat bersaing di era digital dan menghadapi tantangan masa depan.

Dalam rangka mengadaptasi kebutuhan zaman, Kurikulum 2025 juga mengintegrasikan mata pelajaran baru seperti coding dan kecerdasan buatan (AI). Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Abdul Mu’ti, kemampuan dalam teknologi informatika sangat krusial untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan era digital.

Pelajaran coding dan AI akan dimulai dari tingkat SD kelas atas hingga SMP. Namun, tidak semua sekolah akan mengimplementasikan mata pelajaran ini sekaligus, karena akan disesuaikan dengan ketersediaan infrastruktur seperti akses internet dan peralatan teknologi yang memadai.

Pemerintah juga telah menjalin kerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital untuk mengembangkan kurikulum yang relevan dan menyelenggarakan pelatihan bagi guru, sehingga pembelajaran coding dan AI dapat dilaksanakan dengan efektif dan aplikatif.logi No. 12 Tahun 2024. Meskipun demikian, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengklarifikasi bahwa Kurikulum 2013 masih akan tetap digunakan di beberapa sekolah yang belum melakukan transisi ke Kurikulum Merdeka. Kebijakan ini memberikan keleluasaan kepada institusi pendidikan untuk menyesuaikan diri dengan kurikulum yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mereka.

Tips Persiapan Penerapan Kurikulum 2025

Dalam menghadapi perubahan di sektor pendidikan, persiapan yang matang sangat diperlukan, khususnya oleh para guru yang merupakan penggerak utama dalam proses pembelajaran. Dengan diperkenalkannya Kurikulum 2025, pendekatan baru dalam pengajaran diimplementasikan yang termasuk konsep deep learning, yang mengharuskan metode mengajar yang lebih mendalam dan bermakna.

Perubahan ini tidak hanya melibatkan perubahan materi pelajaran, tetapi juga merubah cara mengajar menjadi lebih adaptif, relevan dengan konteks saat ini, serta berorientasi pada pengalaman praktis. Oleh karena itu, sangat penting bagi guru untuk memulai persiapan dari sekarang agar dapat menerapkan kurikulum baru ini secara efektif.

Berikut ini beberapa langkah strategis yang bisa dilakukan oleh guru untuk mempersiapkan diri dalam menyambut Kurikulum 2025:

  1. Memahami Konsep Dasar Kurikulum 2025 – Guru harus memahami prinsip dasar dari Kurikulum 2025 yang mengintegrasikan nasional kurikulum dengan pendekatan deep learning. Pemahaman ini akan membantu guru dalam menyusun strategi pengajaran yang lebih efektif. Selain itu, penting juga bagi guru untuk mempelajari regulasi terbaru seperti Permendikbudristek No 12 Tahun 2024 yang menetapkan Kurikulum Merdeka.
  2. Mengembangkan Metode Pembelajaran Berbasis Deep Learning – Guru perlu beralih dari metode ceramah tradisional ke pendekatan yang lebih interaktif seperti problem-based learning atau inquiry-based learning. Contohnya dalam pelajaran sains, guru bisa memberikan proyek eksperimen yang mendorong siswa untuk mencari solusi secara mandiri.
  3. Mengikuti Pelatihan dan Workshop – Guru harus aktif dalam mengikuti pelatihan dan workshop yang diselenggarakan oleh pemerintah atau komunitas pendidikan untuk mempelajari teknik pembelajaran terbaru, termasuk penerapan kurikulum deep learning.
  4. Mengintegrasikan Teknologi dalam Pembelajaran – Pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar sangat dianjurkan dalam Kurikulum 2025. Guru harus familiar dengan penggunaan perangkat digital dan platform pembelajaran online seperti e-ujian.id (lihat layanan pembelajaran online e-ujian.id) untuk meningkatkan efektivitas pengajaran.
  5. Menyesuaikan Sistem Penilaian – Sistem evaluasi yang baru lebih menekankan pada keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Guru harus mulai mengadopsi metode penilaian berbasis proyek atau portofolio yang lebih reflektif dan analitis.
  6. Meningkatkan Kolaborasi dengan Sesama Guru – Kerja sama antara guru sangat penting dalam berbagi pengalaman dan strategi pengajaran terbaik. Membentuk komunitas belajar atau mengikuti forum diskusi online bisa sangat membantu.
  7. Membangun Lingkungan Kelas yang Inklusif dan Adaptif – Adalah penting untuk menciptakan ruang belajar yang mendukung semua siswa, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus. Pendekatan personalisasi harus diterapkan agar setiap siswa mendapatkan materi yang sesuai dengan kebutuhan dan cara belajar mereka.
  8. Meningkatkan Keterampilan dalam Mengelola Kelas Berbasis Proyek – Pembelajaran berbasis proyek menjadi ciri kurikulum deep learning. Guru perlu mengembangkan keterampilan dalam merancang proyek yang relevan dan mendorong kreativitas siswa.
  9. Mempersiapkan Diri untuk Mengajarkan Coding dan AI – Dengan dimasukkannya coding dan AI sebagai mata pelajaran di beberapa sekolah mulai tahun ajaran 2025/2026, guru perlu mempelajari dasar-dasar pemrograman dan aplikasinya dalam pendidikan.

Dengan persiapan yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, transformasi ini diharapkan dapat membentuk generasi yang tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan berkarakter kuat.