Observasi Adalah: Pengertian, Tujuan dan Jenisnya

Sebagai seseorang yang ingin terus belajar dan menambah wawasan, Anda mungkin sudah sering mendengar istilah observasi. Istilah ini memang sering digunakan dalam dunia penelitian dan ilmu pengetahuan. Namun, observasi sebenarnya tidak hanya dilakukan oleh kalangan tertentu saja. Tanpa disadari, setiap orang juga melakukan observasi dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga:
- Teks Laporan Hasil Observasi: Pengertian, Struktur dan Contohnya
- Survei Lingkungan Belajar: Pengertian dan 7 Hal Wajib Diketahui
- Argumentasi Adalah: Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya
Tentu saja, cara setiap orang melakukan observasi bisa berbeda-beda, tergantung pada tujuan serta objek yang diamati. Lalu, apa sebenarnya pengertian observasi? Bagaimana proses observasi dilakukan, dan apa saja contohnya? Berikut penjelasannya.
Observasi Adalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), observasi berarti melakukan pengamatan secara teliti. Observasi juga bisa diartikan sebagai kegiatan mengamati suatu objek dengan tujuan mengumpulkan data dan informasi tentang objek tersebut.
Sementara itu, menurut Merriam-Webster yang dikutip oleh Study Smarter, observasi adalah tindakan mengamati atau mencatat fakta dan peristiwa, yang biasanya melibatkan alat ukur atau pencatatan secara deskriptif.
Dalam konteks pendidikan, observasi digunakan sebagai metode penelitian untuk mempelajari perilaku objek yang sedang diamati. Contohnya, observasi sering dilakukan dalam eksperimen sains sederhana.
Tujuan
Observasi dilakukan dengan beberapa tujuan, di antaranya:
- Mengumpulkan Informasi
Tujuan utama observasi adalah mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan objek yang diamati. Data ini nantinya digunakan untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah yang muncul dalam penelitian. - Menggambarkan Objek
Dalam beberapa penelitian, observasi melibatkan penggunaan seluruh panca indra agar peneliti bisa mengamati dan memahami objek secara lebih detail. Dengan cara ini, peneliti memperoleh data yang lebih akurat untuk mendeskripsikan objek tersebut. - Menarik Kesimpulan
Setiap kegiatan penelitian atau pengamatan membutuhkan kesimpulan sebagai hasil akhirnya. Observasi menjadi salah satu cara yang efektif untuk membantu peneliti dalam mengambil kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh.
Oleh karena itu, proses penelitian membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Secara umum, observasi memiliki tujuan tertentu yang bisa berbeda-beda tergantung pada objek yang sedang diamati.
Jenis-jenis Observasi
Dalam buku Cermat Berbahasa Indonesia (2019) karya Sutarno, dijelaskan bahwa terdapat tiga jenis observasi yang umum digunakan dalam penelitian. Berikut penjelasannya:
- Observasi Partisipatif
Pada observasi partisipatif, peneliti ikut terlibat secara langsung dalam kegiatan yang sedang diamati. Artinya, peneliti berpartisipasi aktif dalam proses yang menjadi objek pengamatan, sehingga dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang apa yang sedang diteliti. - Observasi Sistematis
Observasi sistematis dilakukan dengan mengikuti prosedur atau aturan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Sebelum melakukan pengamatan, peneliti harus menentukan faktor-faktor apa saja yang ingin diamati, sehingga proses observasi berlangsung teratur sesuai rencana. - Observasi Eksperimental
Pada observasi eksperimental, peneliti melakukan tindakan tertentu untuk mengatur atau mengendalikan situasi, kemudian mengamati gejala atau fenomena yang terjadi akibat tindakan tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan
Melakukan penelitian dengan metode observasi memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang penting untuk diketahui. Berikut penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan observasi:
Kelebihan Observasi
- Observasi memungkinkan peneliti mencatat perilaku, perkembangan, dan hal-hal yang berkaitan dengan fenomena objek saat peristiwa terjadi.
- Data yang diperoleh berasal langsung dari subjek, baik melalui komunikasi secara verbal maupun nonverbal.
Kekurangan Observasi
- Pengamatan seringkali membutuhkan waktu yang lama, terutama untuk kejadian atau peristiwa tertentu.
- Proses observasi biasanya tidak dapat dilakukan secara langsung dan membutuhkan waktu lebih panjang.
- Observasi memiliki keterbatasan dalam mengamati kejadian atau hal-hal yang bersifat pribadi, sehingga hasil pengamatan bisa kurang maksimal.
Contohnya, mengamati perilaku anak yang mengalami masalah akibat pertengkaran orang tua atau konflik tertentu sangat sulit dilakukan secara langsung. Situasi pribadi seperti ini menjadi salah satu kendala utama dalam metode observasi.
Manfaat
Selain berguna untuk memperoleh data dan informasi yang akurat, observasi juga memiliki beberapa manfaat lain, antara lain:
- Memahami Konteks
Observasi memungkinkan kita mendapatkan gambaran yang lebih lengkap mengenai situasi yang diamati. Saat melakukan pengamatan, perhatian kita tidak hanya tertuju pada objek utama, tetapi juga pada lingkungan di sekitarnya. - Mengidentifikasi Masalah
Observasi sering digunakan untuk menemukan permasalahan yang mungkin ada serta mencari solusinya. Dengan mengamati secara langsung, kita dapat mengetahui adanya masalah atau kebutuhan tertentu yang mungkin tidak terdeteksi dalam laporan tertulis. - Memverifikasi Data
Dalam proses penelitian, biasanya digunakan beberapa metode untuk mengumpulkan data. Observasi dapat digunakan untuk memastikan kebenaran data atau fakta yang diperoleh dari metode lain sebelumnya.
Sebagai penutup, observasi merupakan metode penting dalam pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh informasi yang akurat. Dengan memahami pengertian, tujuan, serta berbagai jenis observasi, kita dapat menentukan pendekatan yang paling tepat sesuai kebutuhan penelitian atau kegiatan. Pada akhirnya, observasi tidak hanya membantu mendapatkan gambaran nyata dari objek yang diamati, tetapi juga menjadi dasar pengambilan keputusan yang lebih efektif dan objektif.