Kenakalan Remaja: Pengertian, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dalam lingkungan kita, kita seringkali menemukan berbagai contoh kenakalan remaja. Banyak orang merasa terganggu dan resah dengan perilaku remaja yang kurang terkendali ini. Namun, penting untuk kita pahami bahwa kenakalan remaja bukanlah masalah yang tidak bisa diatasi. Dengan kerja sama dan upaya bersama, kita dapat mencegah dan mengatasi masalah ini.
Baca Juga:
- Pendidikan Kewarganegaraan, Pengertian dan Manfaat Bagi Siswa
- Pelajari Cara Mengembangkan Kedisiplinan Siswa di Sekolah
- Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah: Pengertian, Manfaat dan Contohnya
Berikut ini adalah penjelasan yang lebih detail mengenai kenakalan remaja, yang telah dirangkum dari berbagai sumber yang kredibel.
Apa Itu Kenakalan Remaja?
Kenakalan remaja, atau dikenal dengan sebutan juvenile delinquency dalam bahasa Inggris, merujuk kepada tindakan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh remaja, baik secara individu maupun dalam kelompok. Peristiwa ini umumnya terjadi pada remaja yang berusia belasan tahun.
Tindakan-tindakan yang melanggar nilai dan norma sosial ini tentu saja dapat mengganggu ketertiban masyarakat. Dampak dari kenakalan remaja bukan hanya merugikan mereka sendiri, namun juga berpotensi menimbulkan kerugian bagi lingkungan masyarakat sekitar. Oleh sebab itu, penting bagi kita semua untuk memahami dan mencari solusi dari permasalahan ini.
Jenis
Dalam buku mata pelajaran Pendidikan Budi Pekerti untuk siswa SMP Kelas VIII, perilaku kenakalan remaja dikelompokkan menjadi dua kategori utama, yaitu perilaku yang tidak melanggar hukum dan perilaku yang melanggar hukum. Mari kita bahas contoh dari masing-masing kategori tersebut.
Kenakalan Tidak Melanggar hukum
Kenakalan yang tidak melanggar hukum merujuk pada perilaku yang tidak termasuk dalam kategori pelanggaran hukum, sehingga tidak dapat diproses berdasarkan undang-undang. Meskipun begitu, perbuatan-perbuatan tersebut tetap tidak dianggap baik dan dapat merugikan diri sendiri atau orang lain.
Berikut adalah beberapa contoh dari kenakalan yang tidak melanggar hukum:
- Berbohong dengan niat untuk menipu.
- Menghilang atau meninggalkan rumah tanpa memberi tahu atau meminta izin dari orang tua.
- Tidak masuk sekolah tanpa alasan yang valid atau izin.
- Berkeliaran atau berkelompok tanpa tujuan yang jelas.
- Membaur dengan teman-teman yang memberikan pengaruh negatif.
- Membawa barang-barang tajam yang berpotensi membahayakan orang lain, seperti pisau, pistol, silet, dan sejenisnya.
- Makan di restoran dan pergi tanpa membayar tagihan.
- Naik transportasi umum tanpa membayar ongkos.
- Membaca buku dengan konten tidak pantas dan menggunakan bahasa yang tidak sopan.
- Mengadakan pesta semalaman dan mengganggu ketenangan orang lain.
- Berpakaian tidak sopan dan minum-minuman keras hingga mabuk.
- Mencontek saat ujian.
Perlu diingat bahwa meskipun tidak dapat diadili secara hukum, perilaku-perilaku tersebut tetap merugikan dan dapat berdampak buruk pada kehidupan sosial dan pribadi.
Kenakalan Melanggar hukum
Kenakalan yang melanggar hukum dapat didefinisikan sebagai tindakan yang melanggar undang-undang dan dianggap sebagai kejahatan. Penyelesaian dari tindakan ini harus melalui proses hukum sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Berikut ini adalah beberapa contoh dari kenakalan yang melanggar hukum:
- Penipuan dan pemalsuan dokumen resmi: ini melibatkan manipulasi atau pembuatan dokumen palsu untuk mendapatkan keuntungan secara tidak sah.
- Penggelapan barang: yaitu tindakan mengambil atau menggunakan barang orang lain tanpa izin.
- Perjudian: melibatkan taruhan uang atau barang berharga dalam permainan atau acara dengan hasil yang tidak pasti.
- Pelacuran sukarela atau terpaksa: mengacu pada penjualan layanan seksual, baik secara sukarela maupun di bawah paksaan.
- Pelanggaran tata susila: seperti menjual bahan-bahan pornografi seperti buku, foto, atau film.
- Percobaan pembunuhan: tindakan yang berusaha atau berhasil merampas nyawa orang lain.
- Penganiayaan: tindakan fisik yang merugikan orang lain.
- Pengguguran kandungan atau aborsi: tindakan mengakhiri kehamilan sebelum janin bisa hidup di luar rahim.
- Pemerkosaan: adalah tindakan seksual yang dilakukan tanpa persetujuan pihak yang lain.
- Penggunaan dan penyebaran obat-obatan terlarang: melibatkan produksi, penjualan, atau konsumsi obat-obatan yang dilarang oleh hukum.
- Tindakan antisosial: termasuk perbuatan yang merugikan atau mengganggu orang lain, seperti merusak properti milik orang lain.
Penyebab Kenakalan Remaja
Perubahan sikap remaja menjadi nakal dan cenderung melakukan tindakan yang melanggar hukum umumnya dapat dipicu dua faktor utama yaitu faktor kemauan dari diri remaja sendiri atau pengaruh dari lingkungan sekitarnya. Hal ini juga termasuk teman-teman dan orang-orang dewasa di sekitarnya yang bisa menjadi penyebab utama dari perubahan perilaku tersebut.
Penyebab Dalam Diri Sendiri
Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan kenakalan remaja yang disebabkan dari dalam diri sendiri
- Faktor Usia: Pada masa remaja, mental dan emosi seseorang cenderung belum stabil. Mereka mudah terpengaruh dan seringkali ikut serta dalam perilaku yang tidak sehat atau merugikan.
- Faktor Jenis Kelamin: Terdapat perbedaan perilaku nakal antara remaja laki-laki dan perempuan. Remaja laki-laki cenderung melakukan perilaku nakal secara lebih terbuka seperti berkelahi atau mabuk, sedangkan remaja perempuan lebih sering melakukan perilaku nakal secara diam-diam.
- Faktor Urutan Kelahiran: Menurut penelitian Prof. Noach yang menyatakan bahwa di Indonesia, anak tertua atau anak tunggal, baik laki-laki maupun perempuan, cenderung memiliki tingkat perilaku nakal yang lebih tinggi.
- Faktor Kecerdasan: Seorang remaja yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi biasanya mampu lebih baik dalam mengevaluasi dan memilih tindakan yang tepat dalam menyelesaikan masalah. Mereka juga biasanya kurang mudah terpengaruh oleh lingkungan atau teman sebaya.
Penyebab dari Luar Diri Sendiri
- Faktor Keluarga: Salah satu faktor yang cukup berpengaruh dalam prilaku remaja adalah kondisi keluarga. Beberapa anak mungkin tidak memiliki kedua orang tua, misalnya mereka yang menjadi korban perceraian yang tidak dapat diselesaikan secara damai, atau mereka yang kehilangan kedua orang tuanya karena kematian. Selain itu, kondisi dimana kedua orang tua sama-sama sibuk dan tidak memiliki cukup waktu untuk berinteraksi dengan anak mereka, juga dapat menjadi faktor terjadinya kenakalan.
- Faktor Pergaulan: Faktor lainnya adalah pergaulan. Remaja seringkali merasa bingung ketika dihadapkan pada perbedaan norma yang ada di lingkungan keluarga mereka dengan norma yang berlaku di masyarakat. Tanpa ada bimbingan yang cukup, mereka dapat dengan mudah terbawa arus pergaulan yang dapat menjerumuskan mereka ke dalam perilaku yang tidak baik. Selain itu, dampat teknologi seperti penggunaan smartphone juga memiliki pengaruh yang sangat besar sehingga diperlukan filter dan pengawasan dalam penggunaannya.
Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
Walaupun permasalahan kenakalan remaja dapat menimbulkan dampak negatif bagi diri mereka sendiri, keluarga, serta masyarakat, bukan berarti isu tersebut tidak memiliki solusi.
Ada tiga langkah yang dapat diambil untuk menangani kenakalan remaja ini, namun hal tersebut memerlukan dukungan penuh dari orang tua, keluarga, dan lingkungan sekitar agar dapat berjalan efektif.
Tindakan Preventif (Pencegahan)
Tindakan pencegahan ini sangat membutuhkan peran aktif dan penting dari orang tua dalam mempersiapkan mental anak sejak dini sebelum memasuki usia remaja.
Orang tua perlu membangun komunikasi yang terbuka dan membangun hubungan yang erat dengan anak-anak mereka. Dengan begitu, anak tidak akan merasa ragu untuk berbagi dan bertanya tentang masalah atau kekhawatiran yang mereka alami.
Contoh tindakan pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan edukasi mengenai perubahan fisik yang terjadi saat pubertas, serta memberikan pemahaman tentang nilai-nilai agama, budi pekerti, dan etika. Penting juga untuk memberikan pendidikan seks secara tepat kepada anak-anak.
Selain itu, orang tua perlu mengawasi pergaulan anak, namun tetap memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengeksplorasi dan menggali potensi diri. Anak perlu merasa bebas untuk berpendapat dan orang tua ada untuk membantu mengarahkan opini dan ide-ide mereka.
Tindakan Represif (Hukuman)
Memberikan hukuman atau tindakan represif terhadap kenakalan remaja adalah langkah penting yang harus dilakukan. Tujuannya adalah untuk membuat para remaja ini merasa berhati-hati dan mempertimbangkan ulang sebelum melakukan tindakan yang melanggar norma.
Sebagai contoh, orang tua dapat memberikan hukuman yang sesuai dengan aturan yang telah disepakati di rumah. Sementara itu, di sekolah, guru dan kepala sekolah dituntut untuk bersikap tegas dalam memberikan hukuman kepada siswa yang melanggar peraturan. Baik itu hukuman yang berat maupun ringan, semuanya diatur berdasarkan peraturan sekolah.
Pada tingkat masyarakat, ada berbagai pihak yang berwenang memberikan hukuman, mulai dari tokoh masyarakat, polisi, hingga hakim. Mereka memiliki kewenangan untuk memberikan hukuman sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku, dan hukuman tersebut disesuaikan dengan jenis pelanggaran yang dilakukan oleh remaja tersebut.
Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi
Tindakan kuratif dan rehabilitasi merupakan upaya yang ditujukan untuk memperbaiki perilaku remaja yang bermasalah. Salah satu contoh tindakan ini adalah dengan melakukan penelitian mendalam terlebih dahulu mengenai latar belakang remaja tersebut, serta faktor-faktor penyebab perilaku negatif mereka.
Setelah mengumpulkan semua informasi yang diperlukan, barulah proses rehabilitasi dapat dilakukan. Selama proses ini, evaluasi terus menerus dilakukan untuk memantau perkembangan dan hasilnya. Tujuannya adalah untuk membantu remaja tersebut merubah perilaku mereka menjadi lebih positif dan produktif.
Semoga bermanfaat!